Hai, Selamat sepertiga malam ::))
Sesuai judul tulisan ini "Tutut". Tahukah kalian hari ini aku menikmati makanan ini. Hari ini aku menemani seseorang, dia memintaku menemaninya pergi mengajar dan dia juga mengajakku Dinner.
Di tengah perjalanan aku diajaknya untuk menghabiskan waktu menunggu untuk makan "Tutut". Tepatnya di Villa Bogor Indah 2. Tutut adalah salah satu jenis hewan bercangkang, sejenis keong yang banyak ditemukan di Sawah. Sebelumnya aku sudah pernah makan, namun kala itu aku tidak suka dengan kuahnya terlalu banyak kunyit, sehingga bagiku terasa sangat pahit. Namun Tutut di sini sangatlah enak tadinya kami hanya ingin makan 1 porsi kami jadi menambah 1porsi lagi. Kalian harus mencoba makan Tutut disini harganya cukup terjangkau hanya Rp. 4000,- saja. Tutut ini dapat kamu temukan di pinggir jalan dengan gerobak mobilnya. Lebih tepatnya sebelum masjid. Kakek penjualnya sangatlah baik dan ramah.
Hal yang paling seru ketika akan makan Tutut adalah ketika mengeluarkan daging Tutut dari cangkangnya. Bagaimana tidak seru untuk mengeluarkannya kalian harus menghisap cangkang Tutut itu. Kalian harus berhati-hati apa lagi jika kuahnya pedas, kalian bisa tersedak dan sakit di tenggorokan. Meski sulit namun keseruan ini lah yang menjadi momen tersendiri untuk hari ini.
Ketika kamu berhasil mendapatkan dagingnya, disitulah kebahagiannya yang tiada terukur akan kamu rasakan hehehe
Bentuk daging Tutut dapat dilihat di gambar ini. Kecil memang bahkan tidak mengenyangkan. Namun rasanya enak sekali. Mungkin karena Kakek penjualnya jago membuat kuah Tutut ini sehingga daging Tutut ini terasa enak.
Info terkait bagaimana khasiat Tutut dan seperti apa Tutut sebenernya simak ulasannya berikut ini.
.
.
.
.
.
Tutut (Bellamya spp) termasuk dalam kelompok Operculata yang
hidup di perairan dangkal yang berdasar lumpur serta ditumbuhi
rerumputan air, dengan aliran air yang lamban, misalnya sawah,
rawa-rawa, pinggir danau dan pinggir sungai kecil. Binatang ini lebih
menyukai perairan yang airnya jernih dan bersih. Ada dua jenis dari
marga Bellamya yang hidup di sawah, yaitu Tutut jawa (Bellamya javanica) dengan sebaran di Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia (kecuali Irian Jaya) dan Filipina, dan Tutut sumatera (Bellamya sumatrensis) yang sebarannya mencakup Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia (Sumatera dan Jawa).
Keong suku Viviparidae ini bisa memiliki tinggi cangkang sampai 40 mm dengan diameter 15-25 mm; bentuknya seperti kerucut membulat dengan warna hijau-kecoklatan atau kuning kehijauan. Puncak cangkang agak runcing; tepi-cangkang menyiku tumpul pada yang muda; jumlah seluk 6-7, agak cembung, seluk akhir besar. Mulut membundar, tepinya bersambung, tidak melebar, umumnya hitam. Operkulum agak bundar telur, tipis, agak cekung, coklat kehitaman.
Tutut ternyata menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena tutut mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram tutut, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.
Kandungan vitamin pada tutut cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E, niacin dan folat, Jadi bayangkan khasiatnya, vitamin A untuk mata, vitamin E untuk regenerasi sel dan kecantikan kulit, niacin berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi dan folat baik untuk ibu hamil supaya bayinya tidak cacat tabung syarafnya, dan banyak lagi.
Tutut mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang cukup tinggi pada tubuhnya. Berat daging satu ekor tutut dewasa dapat mencapai 4-5 gram. Selain makronutrien, tubuh tutut juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan pengelolaan yang tepat, tutut dapat dijadikan sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh lebih murah daripada daging sapi, kambing atau ayam.
Keong suku Viviparidae ini bisa memiliki tinggi cangkang sampai 40 mm dengan diameter 15-25 mm; bentuknya seperti kerucut membulat dengan warna hijau-kecoklatan atau kuning kehijauan. Puncak cangkang agak runcing; tepi-cangkang menyiku tumpul pada yang muda; jumlah seluk 6-7, agak cembung, seluk akhir besar. Mulut membundar, tepinya bersambung, tidak melebar, umumnya hitam. Operkulum agak bundar telur, tipis, agak cekung, coklat kehitaman.
Tutut ternyata menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena tutut mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram tutut, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.
Kandungan vitamin pada tutut cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E, niacin dan folat, Jadi bayangkan khasiatnya, vitamin A untuk mata, vitamin E untuk regenerasi sel dan kecantikan kulit, niacin berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi dan folat baik untuk ibu hamil supaya bayinya tidak cacat tabung syarafnya, dan banyak lagi.
Tutut mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang cukup tinggi pada tubuhnya. Berat daging satu ekor tutut dewasa dapat mencapai 4-5 gram. Selain makronutrien, tubuh tutut juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan pengelolaan yang tepat, tutut dapat dijadikan sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh lebih murah daripada daging sapi, kambing atau ayam.
Sumber : http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/1166-tutut-keong-sawah-yang-gurih-dan-berkhasiat
Wah tidak disangka makanan kecil ini banyak kandungan gizinya.
Terimakasih ya kamu :) memberikan aku pengalaman hari ini.
Selamat Malam kamu, Selamat Tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar